Senin, 20 Juni 2011

Tips Mencari dan Memilih Rumah Kos


Yuhhhuuu… apa kabar, teman-teman warna-warni? Hhmmm… sebulan lebih nih saya tidak nyoret-nyoret disini. Berawal dari mengurusi kepindahan saya ke unit lain di kantor, bolak-balik rumah sakit untuk periksa kesehatan karena ada penyakit dalam yang tidak mendukung pekerjaan saya bekerja di unit yang lama.
(Ahh… jadi curcol deh!)Monkey Icons Yoyo

Seperti biasa, saya mau bagi-bagi tips lagi. Kali ini tidak jauh-jauh dari adik-adik SMA yang baru lulus UN dan siap-siap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hadeuuhh… jadi sedih lagi deh, mengingat karena ke-vakum-an saya kemarin, saya tidak sempat bagi-bagi cerita seputar pelaksanaan UN dan SNMPTN. Maafkan saya yaaaa…

Saat nyoret-nyoret mengetik postingan kali ini, ingatan saya kembali ke masa-masa sekitar 9 tahun lalu saat saya pertama kali meninggalkan tanah kelahiran lalu pergi merantau ke pulau seberang untuk menempuh pendidikan tinggi. (Haduuhh… ternyata sudah lama berlalu yaa…)
Karena baru pertama kali tiba di negeri orang, hal pertama yang harus kudu wajib dilakukan adalah mau tidak mau harus mencari rumah kos atau kontrakan atau apapun itu bentuknya. Khan ga lucu juga donk kalo kamu kuliah selama tiga sampai lima tahun dan selama itu juga kamu harus tinggal di penginapan?! Wuiihh… tajir amat, Bu! Hihihiii…
Berhubung sekarang masa-masa tahun ajaran baru, biasanya anak-anak (calon) mahasiswa baru pasti pada sibuk mencari-cari rumah kos. Berdasarkan pengalaman, mencari dan memilih rumah kos memang gampang-gampang susah (apalagi kalo kamu adalah cewek!).

Apabila kita dihadapkan pada masalah kampus yang jauh dari tempat tinggal orangtua – mungkin, rumah kos merupakan pilihan terakhir. Kalo ada sih, mendingan menumpang di rumah saudara. Mengapa? Suasana keluarga akan lebih baik dalam mengendalikan perilaku kita secara emosional, terutama yang baru pertama kali lepas dari pengawasan orangtua. Peran orang tua masih bisa diwakili oleh paman dan bibi, om dan tante, atau pakde dan budhe. Merasa kurang bebas pastilah iya, namun kalo agak terkekang demi kebaikan kita di kemudian hari, tidak ada salahnya toh?
Di sisi lain,  memilih tinggal di rumah kos secara kemandirian memanglah lebih baik  karena perilaku dan kebiasaan kita sehari-hari sebagai anak  kos terwujud  dari hasil ‘kesadaran pribadi’,  sehingga proses pendewasaan kepribadian akan berlangsung sesuai dengan pemikiran kita sendiri.
Bagi daerah yang komunitas pelajarnya tinggi, rumah kos bukanlah barang langka. Dimana ada kampus, bisnis kos-kosan juga mulai menggeliat. Tapi kos yang ideal tidak selalu disuguhkan oleh pemilik kos. Bagi calon mahasiswa yang ingin kos atau yang sedang pusing nyari kos-kosan, berikut ini ada beberapa tips dalam memilih tempat kos.
1.  Lokasi yang strategis
Lokasi tempat kos adalah tempat yang tidak terlalu jauh dari kampus dimana kita akan melakukan ritual harian mondar mandir. Strategis disini maksudnya adalah tidak terlalu jauh dari fasilitas umum seperti tempat ibadah, mall atau mini market, rumah makan, tempat fotokopi, warnet, klinik kesehatan, halte dan ATM.
Jangan sesekali kamu memilih tempat kos yang jauh dari tempat kuliah jika kamu tidak memiliki kendaraan pribadi. Bisa-bisa nanti kamu terkena kanker, karena uang kamu akan terkuras buat ongkos transport.
2.  Fasilitas dan sarana MCK
Tanyakan dan periksalah fasilitas kos yang disediakan seperti air, listrik, dapur, tempat jemuran pakaian, dan sirkulasi udara. Jangan pernah berpikir untuk memiliki kamar kos dengan MCK di pinggir sungai (gubraakk!!) Kalo terpaksa kamar mandinya rame-rame; setidaknya minimal ada satu kamar mandi untuk setiap empat kamar kos
, jaminan makan tiga kali sehari (baik disediakan oleh pemilik kos atau rantangan) plus fasilitas lain yang menunjang. Misalnya tempat tidur, lemari pakaian, dan meja belajar. Kalo kamu ingin fasilitas lebih lengkap seperti TV, radio tape, kipas angin, setrika dan komputer, mungkin kamu harus bawa sendiri dari rumah, karena pemilik kos biasanya tidak menyediakan fasilitas tersebut di setiap kamar.
3.  Kenyamanan dan Keamanan

Ketenangan lingkungan rumah kos perlu diperhatikan. Usahakan mencari rumah kos dengan penghuni yang tidak terlalu banyak, yang tidak terlalu bising seperti pinggiran jalan raya atau tempat kos dengan hunian padat, sehingga kamu bisa tidur nyenyak setiap hari dan merasa segar setelah bangun tidur – kecuali kamu suka dengan suasana yang rame.
Untuk cewek, mungkin lebih baik kalo memilih rumah kos yang sekaligus menjadi tempat tinggal pemilik kos. Pilihlah kos yang memiliki aturan jam malam yang jelas atau aturan lain yang bisa membuat penghuninya merasa nyaman, misalnya "Tamu cowok dilarang masuk".
Tanyakan pula anak kos yang ada disitu, sudah berapa lama mereka tinggal di rumah kos tersebut. Jika ada yang kos lebih dari dua tahun, berarti mereka betah tinggal disitu dan kondisi kos aman dan nyaman saja. Jangan-jangan, ibu kos terlalu galak atau malah bapak kos yang genit. Berabe!!
Sebaliknya, tanyakan pula bagaimana pendapat pemilik kos atau orang sekitar mengenai perilaku atau kebiasaan anak kos di rumah kos yang akan kamu tinggali, apakah ada yang berperilaku aneh seperti suka teriak-teriak sendiri tengah malam atau hobi mengutil barang milik penghuni lain.
Perlu juga melihat bagaimana keamanan daerah sekitar tempat kos. Karena saat kamu berangkat kuliah, rumah kos tentu sepi, dan tempat sepi adalah sasaran empuk maling. Masih lumayan kalau cuma sandal jepit yang hilang.
4.  Toleransi dan Sistem Pembayaran
Harga disini menyangkut kemampuan kita dalam membayar uang kos, terutama kamu yang mungkin tinggal jauh dari orangtua. Bagi yang kos per bulan, carilah tempat kos yang pemiliknya bisa diajak kompromi soal uang kos. Ingat, kiriman uang bulanan tak selalu datang sesuai jadwal. Biasanya yang namanya ibu kos sudah paham dengan urusan tunggak menuggak uang kos. Namun kalau sampai salah pilih rumah kos, siap-siap saja diusir ibu kos.

Demikianlah sedikti tips memilih rumah kos. Jangan lupa bawa perbekalan yang cukup selama kos. Misalnya jika kamu mempunyai suatu penyakit khusus, bawalah obatnya agar tidak merepotkan teman atau ibu kos.
Selamat nge-kos dan selamat belajar!!