Jumat, 31 Agustus 2012

Day 25. Favorite Movie from Favorite Actor/Actrees

Hari Keduapuluhlima

Judulnya sih favorite movie from favorite actor/actress, tapi sekalian aja deh judulnya jadi disatuin secara aktor favorit dan aktris favorit saya main di satu film yang sama.

John dan Jane Smith adalah sepasang suami istri dari kalangan biasa yang tinggal di pemukiman di pinggir kota dang keadaan perkawinan yang biasa-biasa saja. Namun seperti pasangan lainnya, tentu ada sisi lain dari kehidupan pribadi mereka yang tetap disimpan sebagai pribadi.
Sebenarnya sah-sah saja ini terjadi, hanya tergantung dari seberapa besar kadar "kerahasiaan" yang disembunyikan setiap pasangan. Nah, barulah terungkap belakangan bahwa baik Jane maupun John merupakan pembunuh bayaran legendaris. Jika Jane ahli memainkan pisau-pisau kecilnya, maka John punya sederet koleksi senjata mematikan yang siap dipakai.
Yang menambah gregetnya ternyata rahasia mereka adalah kenyataan bahwa mereka sebenarnya bekerja untuk 2 dinas organisasi rahasia yang saling bersaing. Dan tidak terhindarkan lagi, kalau John dan Jane pun akhirnya terjebak dalam persaingan induk organisasi mereka. Dalam beberapa kesempatan, mereka pun terlibat "kontak fisik", saling tembak dan saling usil.


Sang aktor ganteng, punya body oke. Sang aktris juga cantik sensasional. Keduanya emang punya kemampuan akting yang udah ga diragukan lagi. Jadi, mungkin sebaiknya judulnya ganti aja jadi "Favorite Movie from Favorite Actor-and-Actrees aja kali yaa...
Hehehe. 
Coretan Selengkapnya...

Day 24. Favorite War Movie

Hari Keduapuluhempat

Saya menyukai genre film action, termasuk di antaranya film perang entah itu setting perang pada abad pertengahan ato perang dunia. Film-film ini menggambarkan bagaimana dulu pada masa-masa perang suasana yang mencekam, baik bangsawan ato rakyat jelata, sipil ato prajurit/tentara - ga peduli berpangkat tinggi ato rendah, menderita karena perang. Suara tembakan dan ledakan, bahaya kelaparan dan bau amis darah berbaur menjadi satu. Perang benar-benar merusak segalanya.
Yang bikin saya juga suka menonton film perang adalah bagaimana para kru film dengan segala properti, teknologi dan metode yang mereka miliki bisa menggambarkan setting perang itu menjadi benar-benar nyata. Mungkin mereka harus bekerja sama dengan pihak museum alat berat agar bisa meminjam alat-alat perang seperti meriam, senapan, pistol bahkan pesawat terbang yang saat itu pastilah belum secanggih pelatan perang zaman modern. Mereka pastinya akan banyak mencari referensi dari berbagai media sejarah jika itu adalah film-film zaman abad pertengahan. Ato bahkan mereka juga perlu menggali cerita dari para penduduk lokal yang masih bertahan hidup hingga sekarang, supaya cerita yang disajikan pun benar-benar hidup.


Komandan kavaleri udara Letnan Kolonel Hal. Moore (Gibson), seorang pemimpin yang lahir untuk berkomitmen kepada pasukannya. Sasarannya adalah Lembah La Drang atau disebut "Lembah Kematian." Kolonel Moore mempersiapkan salah satu pertempuran paling dahsyat dalam sejarah Amerika. Ia memberikan janji kepada pasukannya dan keluarga mereka "Aku akan menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di medan pertempuran dan menjadi orang terakhir yang pergi dari medan pertempuran, dan aku tidak akan meninggalkan seorang pun...hidup atau mati. Kita semua akan pulang bersama-sama"

We are moving into the Valley of the Shadow of Death where you will watch the back of the man next to you, as he will watch yours, and you won't care what color he is, or by what name he calls God. We are going into battle against a tough and determined enemy. I can't promise you that I will bring you all home alive. But this I swear. .. when we go into battle, I will be the first to step on the field and I will be the last to step off. And I will leave no one behind. .. dead or alive. We will all come home together.

Film ini diangkat dari kisah nyata dimana pada tahun 1965 Amerika sedang berperang dengan Vietnam Utara (Perang Vietnam 1957 - 1973). Untuk memperingati peristiwa tersebut dibangunlah Vietnam War Memorial Wall di Washington DC. Di tembok sepanjang 1,2 mil ini tercantum puluhan ribu nama-nama tentara yang gugur akibat perang tersebut.


Coretan Selengkapnya...

Selasa, 28 Agustus 2012

Day 23. Favorite Movie Soundtrack

Hari Keduapuluhtiga

Musik dalam sebuah film juga turut membantu menambah daya tarik film itu sendiri, apapun genre-nya. Bahkan Oscar menganugerahkan penghargaan khusus untuk penata musik terbaik (Best Music - Original Score) dan lagu terbaik (Best Music - Original Song). 
Secara saya menyukai lagu-lagu dengan beat kencang (terutama hiphop), maka saya menjatuhkan film dengan soundtrack favorit kepada film Step Up 2 - The Street (2008). Film ini benar-benar cocok bisa bikin kamu bergoyang.

Berikut daftar lagunya:
  1. Flo Rida – “Low (Feat. T-Pain)”
  2. Missy Elliott – “Shake Your Pom Pom”
  3. Cherish – “Killa (Feat. Yung Joc)”
  4. Plies – “Hypnotized (Feat. Akon)”
  5. Cassie – “Is It You”
  6. Trey Songz – “Can’t Help But Wait (Feat. Plies)”
  7. T-Pain – “Church (Feat. Teddy Verseti)”
  8. Missy Elliott – “Ching-A-Ling”
  9. Enrique Iglesias – “Push”
  10. Cupid – “3-6-9 (Feat. B.o.B)”
  11. Bayje – “Impossible”
  12. Sophia Fresh – “Lives In Da Club (Feat. Jay Lyriq)”
  13. Scarface – “Girl You Know (Feat. Trey Songz)”
  14. KC – “Say Cheese”
  15. Brit & Alex – “Let It Go”
  16. Montana Tucker, Sikora and Denial – “Ain’t No Stressin

"Is It You" sendiri juga pernah jadi life-soundtrack saya saat masih jomblo. Hahaha...
I'm looking for a lover not a friendSomebody who can be there when I need someone to talk toI'm looking for someone who won't pretendSomebody not afraid to say the way they feel about you

And I'm looking for someone who understands how I feelSomeone who can keep it realAnd who knows the way, the way I like to it have my wayAnd I'm looking for someone who takes me thereWants to share, shows he caresI'm thinking you're the one that I've been waiting for

Is it you? Is it you? Maybe you're the one I've been waiting forCould you be the one for me? Could you be the one I need?Is it you? Is it you? Maybe you're the one I've been waiting forCould you be the one for me? Could you be the one I need?

I'm looking for someone to share my painSomeone who I can run to, who will stay with me when it rainsSomeone who I can cry with through the nightSomeone who I can trust who's heart is rightAnd I'm looking for someone

And I'm looking for someone who understands how I feelSomeone who can keep it realAnd who knows the way, the way I like to have it my wayAnd I'm looking for someone who takes me thereWants to share, shows he caresI'm thinking you're the one that I've been waiting for
Someone who won't take for grantedHow much I care(How much I care)And appreciates that I'm thereSomeone who listensAnd someone I can call who isn't afraid of love to share










Coretan Selengkapnya...

Day 22. favorite TV serial

Hari Keduapuluhdua

Berbicara tentang TV serial, berarti menonton sesuatu yang jalan ceritanya lebih panjang daripada film biasa yang berdurasi kisaran 1 - 2,5 jam dan langsung habis. Menonton TV serial juga berarti harus menyesuaikan jadwal karena kebanyakan ditayangkan pada malam hari, dan kalo mau dirapel sekaligus kudu rela memborong DVDnya dari rental ato beli di toko/lapak.
Saya sendiri ga banyak menonton TV serial, karena alasan itu tadi. Tapi ada beberapa TV serial yang nyantol di ingatan saya.
Prison Break (2005-2009)
Berkisah tentang seorang insinyur/arsitek Michael Scofield (Wentworth Miller) yang mendedikasikan seluruh waktunya untuk membebaskan kakanya Lincoln (Dominic Purcell) yang dijebak untuk pembunuhan Terence Steadman, adik wakil presiden Amerika kala itu. Michael membuat rencana matang untuk melarikan diri bersama kakaknya dari penjara Fox River. Mereka dibantu oleh teman-teman satu sel mereka, Fernando Sucre (Amaury Nolasco), si psikopat yang kejam dan manipulatif Theodore "T-Bag" Bagwell (Robert Knepper) dan dokter cantik Sara Tancredi (Sarah Wayne Callies) yang kemudian jatuh cinta dengan Michael.
Jalan ceritanya benar-benar seru dan menegangkan, penuh dengan intrik. Sulit ditebak, siapa kawan - siapa lawan, karena seseorang akan dengan mudah berubah haluan hanya karena uang ato politik. Yeeaa...
Prison Break terdiri dari 4 season, namun saya hanya mengikuti season 1, 2 dan 4. Walo saya punya file season 3, sampe sekarang malah saya belum menonton. Mungkin menunggu waktu yang benar-benar lowong. Hehehe...

TV serial lain yang saya ikuti tapi ga penuh dan menarik di antaranya

Criminal Minds (2005-2012)

dan The Legend of Policewoman a.ka. Damo (2003)



Coretan Selengkapnya...

Day 21. Favorite Drama

Hari Keduapuluhsatu

Saya ga terlalu senang film drama sih, apalagi yang kategori percintaan romantis. Mungkin kalo yang bertemakan keluarga (terutama kisah tentang pengorbanan orangtua kepada anak-anaknya), ato tentang persahabatan yang tetap kekal meski terpisah jarak, ruang, dan waktu (halaahh... kok malah jadi lebay dramatis gini?!), saya masih mau menontonnya.
Lagi-lagi deh saya mengaku kalo saya ga banyak menonton film 2005 ke bawah, jadi saya memfavoritkan film Real Steel (2011).


Film ini cukup menarik, karena selain penuh adegan emosional, termasuk dalam genre action dan sci-fi juga. (Yaa iyalah... kalo murni drama, saya pasti bosan! Hehehe...)
Mengadu manusia di atas ring sudah bukan zamannya lagi. Olahraga ini sekarang dikuasai para robot yang berusaha saling menghancurkan demi kepuasan penonton. Charlie Kenton (Hugh Jackman) adalah satu dari sekian banyak orang yang harus rela pekerjaannya diambil alih teknologi canggih. Charlie dipaksa pensiun dari profesinya sebagai petinju karena olahraga penuh kekerasan ini pun sudah diambil alih robot, dan buruknya lagi, Charlie tak tahu harus berbuat apa karena selama ini bertinju adalah satu-satunya yang bisa ia lakukan. Charlie memang bukan juara dunia. Ia gagal meraih gelar terhormat itu namun semangatnya tak pernah luntur. Sayang kondisi tak lagi berpihak pada Charlie.

Karena tak mungkin mencari pekerjaan lain, satu-satunya cara adalah tetap bertahan di dunia tinju tanpa harus turun ke dalam ring. Charlie mulai meniti karier menjadi promotor kecil-kecilan. Jadi promotor sepertinya memang sudah takdir Charlie Kenton. Bersama Max (Dakota Goyo), putranya, Charlie kemudian membangun robot dari bekas robot yang sudah kalah bertanding yang biasanya dibuang begitu saja. Dengan modal pengalaman Charlie di atas ring, bisa jadi robot buatan ayah dan anak ini punya peluang mendatangkan uang dalam jumlah besar.



Saya suka dari film ini pas di bagian sebelum pertandingan dimulai, Max menari dengan diikuti oleh robot tinju mereka yang tentunya memukau penonton. Bagian yang paling seru juga adalah ketika robot mereka dikondisikan untuk kalah sampai bonyok terlebih dahulu hingga akhirnya robot lawan kelelahan dan kehabisan energi. Robot Max pun dengan mudah mengalahkan lawan!
Yaaa... secara film ini adalah produksi DreamWorks, tentunya ada nama besar Steven Spielberg di belakang proyek ini, walo film ini sendiri disutradarai oleh Shawn Levy.

Film drama yang juga layak tonton adalahTaken (2008)
Awalnya saya rada ragu mau menonton film ini karena paling menurut saya cuma merupkan another second class movie. Tapi teryata ceritanya dalam juga.
Bryan (Liam Neeson) adalah seorang mantan agen pemerintah yang terlatih dan selalu waspada dalam tiap keadaan. Ia telah bercerai dengan istrinya yang kemudian menikah lagi dengan pria kaya. Anak perempuan satu-satunya diculik waktu lagi liburan di Paris, dibuat kecanduan lalu dijadikan pelacur dan kalo masih perawan akan dijual.
Petunjuk yang ia miliki hanyalah rekaman percakapan dengan putrinya sesaat sebelum diculik.
"I don't know who you are. I don't know what you want. If you are looking for ransom, I can tell you I don't have money. But what I do have are a very particular set of skills; skills I have acquired over a very long career. Skills that make me a nightmare for people like you. If you let my daughter go now, that'll be the end of it. I will not look for you, I will not pursue you. But if you don't, I will look for you, I will find you, and I will kill you."

Kata-kata itu pun menjadi kenyataan melalu perjuangan panjang. Dengan menggunakan keahliannya, Bryan memburu para penculik ini tanpa belas kasih, tanpa rasa ampun… hanya untuk mendapatkan putrinya kembali dengan selamat.



Coretan Selengkapnya...