Selasa, 28 Agustus 2012

Day 21. Favorite Drama

Hari Keduapuluhsatu

Saya ga terlalu senang film drama sih, apalagi yang kategori percintaan romantis. Mungkin kalo yang bertemakan keluarga (terutama kisah tentang pengorbanan orangtua kepada anak-anaknya), ato tentang persahabatan yang tetap kekal meski terpisah jarak, ruang, dan waktu (halaahh... kok malah jadi lebay dramatis gini?!), saya masih mau menontonnya.
Lagi-lagi deh saya mengaku kalo saya ga banyak menonton film 2005 ke bawah, jadi saya memfavoritkan film Real Steel (2011).


Film ini cukup menarik, karena selain penuh adegan emosional, termasuk dalam genre action dan sci-fi juga. (Yaa iyalah... kalo murni drama, saya pasti bosan! Hehehe...)
Mengadu manusia di atas ring sudah bukan zamannya lagi. Olahraga ini sekarang dikuasai para robot yang berusaha saling menghancurkan demi kepuasan penonton. Charlie Kenton (Hugh Jackman) adalah satu dari sekian banyak orang yang harus rela pekerjaannya diambil alih teknologi canggih. Charlie dipaksa pensiun dari profesinya sebagai petinju karena olahraga penuh kekerasan ini pun sudah diambil alih robot, dan buruknya lagi, Charlie tak tahu harus berbuat apa karena selama ini bertinju adalah satu-satunya yang bisa ia lakukan. Charlie memang bukan juara dunia. Ia gagal meraih gelar terhormat itu namun semangatnya tak pernah luntur. Sayang kondisi tak lagi berpihak pada Charlie.

Karena tak mungkin mencari pekerjaan lain, satu-satunya cara adalah tetap bertahan di dunia tinju tanpa harus turun ke dalam ring. Charlie mulai meniti karier menjadi promotor kecil-kecilan. Jadi promotor sepertinya memang sudah takdir Charlie Kenton. Bersama Max (Dakota Goyo), putranya, Charlie kemudian membangun robot dari bekas robot yang sudah kalah bertanding yang biasanya dibuang begitu saja. Dengan modal pengalaman Charlie di atas ring, bisa jadi robot buatan ayah dan anak ini punya peluang mendatangkan uang dalam jumlah besar.



Saya suka dari film ini pas di bagian sebelum pertandingan dimulai, Max menari dengan diikuti oleh robot tinju mereka yang tentunya memukau penonton. Bagian yang paling seru juga adalah ketika robot mereka dikondisikan untuk kalah sampai bonyok terlebih dahulu hingga akhirnya robot lawan kelelahan dan kehabisan energi. Robot Max pun dengan mudah mengalahkan lawan!
Yaaa... secara film ini adalah produksi DreamWorks, tentunya ada nama besar Steven Spielberg di belakang proyek ini, walo film ini sendiri disutradarai oleh Shawn Levy.

Film drama yang juga layak tonton adalahTaken (2008)
Awalnya saya rada ragu mau menonton film ini karena paling menurut saya cuma merupkan another second class movie. Tapi teryata ceritanya dalam juga.
Bryan (Liam Neeson) adalah seorang mantan agen pemerintah yang terlatih dan selalu waspada dalam tiap keadaan. Ia telah bercerai dengan istrinya yang kemudian menikah lagi dengan pria kaya. Anak perempuan satu-satunya diculik waktu lagi liburan di Paris, dibuat kecanduan lalu dijadikan pelacur dan kalo masih perawan akan dijual.
Petunjuk yang ia miliki hanyalah rekaman percakapan dengan putrinya sesaat sebelum diculik.
"I don't know who you are. I don't know what you want. If you are looking for ransom, I can tell you I don't have money. But what I do have are a very particular set of skills; skills I have acquired over a very long career. Skills that make me a nightmare for people like you. If you let my daughter go now, that'll be the end of it. I will not look for you, I will not pursue you. But if you don't, I will look for you, I will find you, and I will kill you."

Kata-kata itu pun menjadi kenyataan melalu perjuangan panjang. Dengan menggunakan keahliannya, Bryan memburu para penculik ini tanpa belas kasih, tanpa rasa ampun… hanya untuk mendapatkan putrinya kembali dengan selamat.