Rabu, 08 September 2010

EFISIENSI WAKTU







Zaman modern serba canggih seperti sekarang ini menuntut manusia bekerja secara efektif dengan efisiensi waktu yang tinggi di segala aspek kehidupan. Waktu dianggap begitu berharga dan disamakan dengan uang, sehingga muncul slogan 'Time is money'.

Seorang pria sedang asyik makan di sebuah restaurant. Setelah makan beberapa saat, dirinya memperhatikan sesuatu yang aneh pada setiap pelayan yang berlalu-lalang di sekitarnya. Keanehan terlihat pada setiap saku pelayan, yang selalu terselip sepasang sendok dan garpu. Sedangkan pada setiap pelayan pria, di resleting celana mereka terdapat sebuah benang yang menjuntai dan di ujungnya diikat pada ikat pinggang.Sambil makan, dia memanggil seorang pelayan pria dan menanyakan hal tersebut.
"Mas, sejak saya makan dari tadi, saya memperhatikan adanya dua keunikan. Pertama, pada setiap saku pelayan selalu terselip sepasang sendok dan garpu. Kedua, pada pelayan pria, di resleting celana selalu terdapat sebuah benang. Apa artinya itu?" tanyanya.
"Wah, Bapak jeli juga ya, begini Pak, beberapa waktu lalu, perusahaan kami mengadakan training mengenai efisiensi waktu. Pada training dijelaskan, bahwa 25,6% waktu pelayan di ruang makan terbuang, karena bolak-balik ke meja pramusaji untuk mengambilkan sendok atau garpu yang dijatuhkan oleh para tamu."
"Oh, begitu toh.. Benar juga ya."
Tanpa sadar, sang tamu tersebut menjatuhkan sendok yang digunakan. Dengan sigap, pelayan pria tersebut mengambil sendok dari sakunya, dan memberikan ke tamu tersebut.
"Nah, betul kan Pak, kita sudah menghemat waktu dengan adanya sendok di saku saya," terangnya.
"Betul sekali. Sangat masuk akal Mas. Lha, terus untuk benang di celana para pelayan laki-laki, itu untuk apa?," tambahnya bertanya.
Sambil menemani tamu tersebut makan, pelayan tersebut melanjutkan penjelasannya.
"Oh itu, di setiap kami buang air kecil, 35,8% waktu di kamar kecil terbuang untuk cuci tangan setelah memegang 'barang' kami pada waktu buang air. Nah, dengan adanya benang tersebut, kami tinggal menarik, dan memegang benang tersebut selama buang air kecil."
"Wah, ternyata di restaurant ini semua waktu diperhitungkan secara efisien yah.. Tetapi... untuk memasukkan 'barang' Mas tersebut, kan harus dengan tangan. Kan kotor lagi tangannya, terus bagaimana Mas melakukannya tanpa membuat tangan kotor?"
"Kami menggunakan sendok yang ada di saku kami untuk memasukkannya Pak," pungkasnya.

**********************************************************
(Ya ampyuun... trus, sendok yang dikasih si pelayan tadi ke si tamunya itu juga bekas memasukkan 'barang' si pelayan donk?? Geez, that's so disgusting!!)
Huwweeekkhhhhhh....
Photobucket