Selain film-film jadul kungfu Cina, saya udah berulang kali nonton film
Hwehehehe...
warna coretan sehari-hari , sinema
warna coretan sehari-hari , sinema
warna coretan sehari-hari , sinema
warna coretan sehari-hari , sinema
warna coretan sehari-hari , sinema
Tom (Joseph Gordon-Levitt) adalah seorang pria yang
tumbuh dengan keyakinan bahwa setiap manusia terlahir berpasangan. Cepat atau
lambat, dalam hidupnya, seorang pasti akan menemukan pasangannya dan
mengarungi hidup ini bersama. Keyakinan inilah yang selalu ia pegang hingga
ia dewasa.
Di sisi lain, Summer (Zooey Deschanel), justru tumbuh tanpa
keyakinan akan adanya cinta sejati. Summer sama sekali tak percaya pada pria
atau hubungan asmara. Ketika nasib mempertemukan dua anak manusia dengan beda
keyakinan ini, maka yang terjadi adalah sebuah kisah romantis, tragis namun
juga penuh dengan kelucuan.
Saat bertemu Summer, Tom yakin bahwa wanita ini adalah
pasangan hidup yang telah digariskan untuknya. Keyakinan yang kuat inilah
yang kemudian mendorong Tom untuk terus mengejar Summer tanpa putus asa. Tom
memang sempat menjalin hubungan asmara dengan wanita yang ia anggap belahan
jiwanya ini namun garis hidup akhirnya memisahkan mereka juga.
|
It has been said that something as small as the flutter of a butterfly's wing can ultimately cause a typhoon halfway around the world - Chaos Theory
warna coretan sehari-hari , sinema
warna coretan sehari-hari , sinema
warna coretan sehari-hari , sinema
warna coretan curhat , sehari-hari
Film diangkat dari kisah nyata di Jepang. Di sebuah kelas,
murid-murid sedang menyajikan presentasi mengenai tokoh pahlawan mereka.
Seorang anak laki-laki bernama Ronnie menceritakan tentang anjing kakeknya
yang bernama Hachiko. Bertahun-tahun yang lampau, seekor anak anjing Akita tiba
di Amerika dari Jepang . Di stasiun, anak anjing itu terlepas setelah
kandangnya terjatuh dari gerbong barang,
dan ditemukan oleh seorang dosen bernama Parker Wilson (Richard Gere). Parker langsung menyukai anak
anjing itu. Setelah Carl penjaga stasiun menolak untuk mengurusnya, Parker
membawanya pulang ke rumah. Di rumah, istri Parker yang bernama Cate (Joan Allen) keberatan suaminya memelihara
anak anjing.
Hari berikutnya, Parker berharap
pemilik anjing itu telah menghubungi stasiun kereta api, namun ternyata
pemiliknya yang sebenarnya tidak muncul. Parker secara diam-diam mengajak
anak anjing itu naik kereta api ke kantor. Di kantor, Parker diberi tahu oleh
seorang rekan yang orang Jepang bernama Ken, bahwa tanda di kalung anak
anjing itu dibaca sebagai Hachiko,
dalam bahasa Jepang,Hachiko berarti nasib baik. Parker lalu
memberi nama anak anjing itu, Hachi. Menurut Ken, Parker dan Hachi sudah
ditakdirkan untuk saling bertemu. Cate menerima telepon dari seseorang yang
ingin memungut Hachi. Namun Cate membiarkan suaminya memelihara Hachi setelah
melihat suaminya makin dekat dengan anak anjing itu.
Waktu berlalu, dan Hachi telah
menjadi anjing setia Parker. Meskipun demikian, Parker heran Hachi menolak
untuk melakukan kebiasaan normal seekor anjing seperti mengejar dan memungut
bola. Ken memberi tahu bahwa Hachi hanya akan mau mengambil bola untuk alasan
yang istimewa. Suatu pagi, ketika Parker berangkat kerja, Hachi menyelinap ke
luar, dan mengikutinya hingga sampai di stasiun kereta api. Hachi menolak
ketika disuruh pulang hingga Parker harus mengantarkannya pulang ke rumah.
Sore itu, Hachi kembali pergi ke stasiun, dan menunggu hingga kereta api yang
dinaiki tuannya datang. Parker akhirnya menyerah, dan membiarkan Hachi
mengantarnya ke stasiun setiap hari. Setelah kereta api tuannya berangkat,
Hachi pulang sendiri ke rumah, tapi ketika hari sudah sore, ia kembali lagi
ke stasiun untuk menjemput. Kebiasaan Hachi mengantar dan menjemput Parker
berlangsung beberapa lama. Namun pada suatu siang, Hachi menolak mengantar
Parker yang ingin berangkat mengajar. Parker akhirnya berangkat sendirian,
tapi Hachi mengejarnya sambil membawa bola. Parker terkejut, tapi senang Hachi
akhirnya mau diajak bermain bola. Parker tidak ingin terlambat mengajar, dan
pergi juga walaupun dilarang Hachi yang terus menggonggong. Siang itu, Parker
yang mengajar sambil memegang bola milik Hachi, terjatuh tak sadarkan diri,
dan meninggal dunia.
Di stasiun, Hachi dengan sabar
menunggu kedatangan kereta api yang biasanya dinaiki tuannya ketika pulang,
namun tuannya tidak juga pulang. Dia menunggu, dan menunggu hingga Michael, menantu Parker membawanya pulang. Keesokan
harinya, Hachi kembali ke pergi ke stasiun dan menunggu tuannya. Ia menunggu
sepanjang hari dan sepanjang malam. Setelah suaminya meninggal, Cate menjual
rumah mereka, dan memberikan Hachi untuk dipelihara oleh anak perempuan Cate
yang bernama Andy. Hachi pindah ke rumah Andy yang tinggal bersama suami
bernama Michael. Keduanya memiliki bayi bernama Ronnie. Hachi tak lama
kemudian lari untuk pulang ke rumah tempat tinggalnya dulu. Ia lalu kembali
menunggu tuannya yang tidak kunjung pulang di stasiun. Hachi selalu duduk
menunggu di tempat ia biasa menunggu. Penjual makanan di stasiun bernama Jas
merasa kasihan, dan memberinya makan hot
dog. Andy mencari-cari Hachi, dan menemukannya di stasiun. Hachi diajak
pulang, namun keesokan harinya dibiarkan untuk kembali pergi ke stasiun.
Hachi mulai tidur di gerbong kereta
yang rusak. Ia berjaga menunggu tuannya sewaktu siang, dan hidup dari makanan
dan air yang diberikan oleh Jas dan seorang tukang daging. Pada satu hari, wartawan surat kabar bernama Teddy ingin tahu
soal asal usul Hachi. Ia bertanya apakah dirinya dibolehkan menulis cerita
tentang anjing itu. Setelah membaca artikel di surat kabar, orang-orang mulai
mengirimi Carl uang, dengan pesan agar uang tersebut dibelikan makanan untuk
Hachi. Ken sahabat Parker membaca artikel yang ditulis Carl, dan menyatakan
kesediaan untuk membayari biaya hidup Hachi. Walaupun Parker sudah setahun
meninggal dunia, Ken menyadari Hachi masih ingin dan merasa harus menunggu
kepulangan tuannya, serta berharap tuannya masih hidup.
Tahun demi tahun berlalu, dan Hachi
masih tetap menunggu di stasiun. Ketika mengunjungi makam Parker, Cate
bertemu dengan Ken, dan mengaku dirinya masih merasa kehilangan suaminya yang
sudah meninggal sepuluh tahun lalu. Cate lalu pergi ke stasiun tempat Hachi
menunggu. Ia terkejut melihat Hachi yang sudah tua, kotor, dan lemah, namun
terus setia menunggu tuannya. Ketika kembali ke rumah, Cate bercerita soal
Hachi kepada Ronnie yang sudah berusia 10 tahun. Malam itu, Hachi menunggu di
tempatnya biasa menunggu, tempatnya berbaring dan jatuh terlelap, bermimpi
bertemu Parker.
Selesai sudah laporan Ronnie tentang
Hachi kepada teman-temannya sekelas. Kesetiaan Hachi menunggu Parker, kakek
Ronnie, menjadikan Hachi sebagai pahlawan selama-lamanya di mata Ronnie. Sore
itu, Ronnie berjalan-jalan bersama seekor anak anjing Akita di tempat
kakeknya pernah berjalan-jalan bersama Hachi.
Anjing Hachiko yang sebenarnya, lahir
di Odate, Prefektur Akita, Jepang pada tahun 1923. Setelah pemiliknya
yang bernama Dr.
Eisaburo Ueno, seorang dosen di Universitas
Tokyo meninggal
dunia pada bulan Mei 1925, keesokan harinya Hachi kembali menunggu kepulangan
tuannya di Stasiun Shibuya. Ia terus menunggu, dan menunggu hingga sembilan
tahun berikutnya. Hachiko akhirnya mati pada bulan Maret 1935. Patung Hachiko
dari perunggu, kini dapat dijumpai di tempatnya biasa menunggu, di luar Stasiun Shibuya, Tokyo.
|
warna coretan sehari-hari , sinema
warna coretan sehari-hari , sinema