Senin, 18 Juni 2012

My Beloved Puppy Disappears

Duuuhh... pas banget posting sebelumnya tentang film Hachiko yang mengharu biru, tulisan ini aku buat saat anjing kesayangan aku, Aky baru menghilang dalam 2 hari ini.
Barky Subarkibong biasa dipanggil Aky ini mulai aku pelihara sejak 26 Februari lalu. Buntutnya yang ga terlalu panjang dengan bulu yang hitam legam mengkilap dan bola mata yang bulat hitam membuat aku jatuh cinta pertama kali melihatnya.
Aky doyan banget minum susu, makan sosis, donat, tempe goreng tepung yang kriuk-kriuk renyah. Tidak lupa daging dan tulang ayam bumbu kalasan jadi menu favoritnya tiap hari.
Aky ga pernah dikurung. Setiap malam, dia dibiarkan bebas melenggang di dapur. Kebiasaan Aky setiap subuh pasti menggedor-gedor pintu dapur minta dibukakan pintu untuk buang air di luar rumah. Kira-kira jam 6 pagi dia pun kembali menggedor-gedor pintu  sambil sesekali menggaruk-garuk kaca jendela depan minta masuk. Dia juga tahu kalo aku dan kakakku punya kebiasaan sarapan di kamar depan sambil nonton tv. Dia pun duduk manis di bawah jendela yang terbuka lalu minta secuil makanan yang kami sodorkan lewat jendela.
Sebelum berangkat ke kantor, Aky pun diberi makan dan dimasukkan lagi ke dapur hingga kami pulang lagi siang hari pas jam break kantor. 
Saat-saat yang menyenangkan adalah ketika aku datang membuka pintu, dia langsung bergejolak heboh sambil menggoyang-goyangkan ekornya, berdiri dengan kedua kaki belakangnya dan mmenyambut riang kepulanganku.
Yahh... begitulah rasanya dikangenin dan dinanti-nantikan. Kalo misalnya kita telat menyiapkan makan siangnya, Aky pasti ngambek dan melirik dengan tajam. "Huuuhh... lama banget sih?! Udah laper nih!"
*menyeka air mata yang udah mulai menggenang di pelupuk mata*

Aky juga jago main kejar dan tangkap bola. Aky biasa main bola tenis dan bola basket. Dia bisa menggondol bola tenis di mulutnya sekaligus mencengkeram bola basket dengan keempat kakinya. Maruk banget dah...!!

Aky juga suka banget tidur di kamar AC. Mungkin karena cuaca di kota ini yang sangat panas ditambah dengan bulu Aky yang tebal, membuat dia sering mencari tempat yang teduh dan dingin. Kalo udah tidur, ga jarang Aky tidur telentang dengan keempat kakinya menengadah ke atas. Hahaha...

Satu lagi, Aky jago banget menggali lubang dalam tanah. Entah udah berapa banyak lubang galian yang udah dia buat di sekitar pekarangan. Aaahhh... bakat jadi kontraktor juga dia! Belum lagi hobinya menarik-narik kaos kaki, menyeret-nyeret keset kaki dan menggigit-gigit sapu. Aaaiiihhh... udah banyak barang-barang di rumah yang rusak karena ulahnya.

29 Mei kemarin, Aky mendapat saudara (abang) baru, namanya Buddy - biasa dipanggil Ady. Ady ini jauh lebih tua, mungkin sudah 1 tahun lebih umurnya. Walo lebih tua, badan Ady sedikit lebih pendek daripada Aky. Mungkin karena gizi Aky lebih dari cukup kali yaa... Hehehe
Ady adalah anjing yang kabur ke rumah kakak aku karena ga betah di rumah asal tuannya. Ady aku pelihara karena ga tega mendengar dia akan dibunuh oleh tuannya itu jika masih mendapati di rumah kakak aku. Sejak saat itu, Ady pun resmi dipanggil Abang dan Aky jadi Adik.
Ady sedikit lebih kalem sementara Aky suka rusuh. Ady bisa bertahan bila seharian ga makan, namun Aky jangan ditanya bisa bikin rumah berantakan kalo telat makan. Mereka berdua saling melengkapi! Abang Ady yang udah duluan lahir ke dunia mengajarkan Aky cara berkelahi secara Aky sendiri belum pernah berkelahi dengan anjing mana pun sebelumnya. Aky sepertinya tergila-gila dan menyukai abangnya, Ady. Mereka ga terpisahkan. Berdua mereka mengejar dan mengusir ayam tetangga yang masuk ke halaman rumah, bersama mereka menggali tanah dan membuat kerusuhan lainnya.
Tapi anehnya, sejak 15 Juni kemarin Aky bertingkah aneh. Dia mulai cemburu dengan abangnya. Dia merasa seolah-olah dirinya dinomorduakan, merasa diperlakukan ga adil oleh kami kakak-kakaknya. "Aku duluan ada di rumah ini. Aku dipelihara sejak kecil, kenapa sekarang ada anjing asing disini? Kenapa jatah makananku dibagi dengan dia? Kenapa aku sekarang sering dimarahi karena ga bisa kalem kayak dia? Kenapa? Kenapa...??"
Mungkin kalo Aky protes, dia akan bilang kayak gitu. Secara ekstrim dia mulai menunjukkan kekecewaannya. Dia menyerobot jatah makan abangnya, dia menyalak menggonggongi abangnya yang lagi tiduran, bahkan dia juga ga rela kalo kami mengelus dan membelai abangnya. Menurut Aky, cuma dia yang bisa disayang! Titik.
Mungkin anjing punya batas kesabaran juga kali yaa... Akhirnya Ady pun ga mau tinggal diam lagi. Setelah berhari-hari mencoba kalem menghadapi kelakuan Aky, Ady pun membalas untuk berkelahi. Kali ini mereka berkelahi beneran, ga bercanda seperti biasanya. Aky pincang, dahinya berdarah. Aky kalah, dan dia pun kabur dari rumah.
16 Juni, Aky sempat pulang ke rumah dalam keadaan kucel berlumuran lumpur, basah dan badannya menggigil. Mungkin karena sehari penuh ga makan. Menangis sedih melihat keadaannya saat itu. Langsung kita kasih susu hangat dan sosis kesukaannya. Namun lagi-lagi Ady datang menghampiri dan langsung menyerang Aky. Aky yang udah lemas ga sanggup membalas, dan memilih kabur lagi padahal makanannya belum sempat dihabiskannya. Seharian pun kita habiskan waktu dengan mencari Aky di sekitar kompleks perumahan, namun kayaknya Aky udah kabur terlalu jauh karena takut dan menghindari abangnya.
Kasian Barky kecilku...
Monkey Emoticons

Akiiiiyyyy... pulang ya, Dek. Rumah ini masih rumahmu. Kamu udah aku pelihara dari kecil. Aku tahu kamu paling ga bisa kelaparan. Aku tahu di luar sana terlalu kejam untuk anjing yang ga punya pengalaman liar kayak kamu. Kamu bisa sakit, Dek...
Aku janji bakal terus menyayangi kamu.
Kamu pulang yaaaa...