Jumat, 22 April 2011

Mencintai Lingkungan di Hari Bumi 2011

Teman-teman warna-warni, hari ini tanggal 22 April 2011. Hari ini hari apa yaa? Setelah kemarin kita memperingati hari kartini, hari seluruh dunia sedang merayakan Hari Bumi. Apa tuh? Ya, itu satu hari yang dikhususkan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi kita terhadap planet tercinta yang kita huni, yakni bumi.
Dapat kita lihat dan dengar di berita-berita sekarang, bumi kita tercinta ini makin lama dapat dikatakan semakin rusak dan tercemar. Telah terjadinya pemanasan global yang menyebabkan iklim di muka bumi ini makin lama semakin tidak teratur dan es-es di kutub utara maupun selatan mencair. Kebakaran hutan terjadi dimana-mana, banjir yang disertai tanah longsor, maupun lubangnya lapisan ozon di atmosfer bumi. Perlu diketahui bahwa, lapisan ozon ini merupakan lapisan yang melindungi bumi dan kehidupan di dalamnya dari radiasi sinar ultraviolet matahari yang berbahaya jika mengenai kulit.
Jangankan di berita, di kehidupan sehari-hari saja kita masih bisa melihat banyak sampah plastik maupun sampah jenis lainnya yang berserakan di pinggir jalan ataupun di sungai-sungai. Melihat hal ini, sungguh sangat memprihatinkan, kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dibekali akal dan pikiran hendaknya dan patutnya bisa lebih menghargai dan menjaga tempat tinggal yang sudah diberikan oleh Tuhan ini secara baik. Bukankah kita sendiri juga yang akan menikmatinya? Jika bumi ini sudah terlanjur rusak, dimana lagi kita bisa hidup dan tinggal? Apakah ada yang bisa mengembalikannya lagi?
Mencegah bertambahnya pemanasan global juga perlu daripada mengatasi bumi yang sudah rusak ini. Kita dapat melakukannya dalam kegiatan sehari-hari di rumah, ataupun di lingkungan sekitar kita. Berikut beberapa hal sederhana namun memberi manfaat luar biasa yang seharusnya dilakukan :
1.    Gunakan lampu pijar hemat energi.
Sejumlah perusahaan lampu sudah membuat dan menjual lampu-lampu model hemat energi. Harganya memang jauh lebih mahal 3-5 kali harga lampu pijar biasa, tetapi energi yang bisa dihemat juga lebih besar, yaitu dapat mencapai ¼ listrik lampu konvensional. Lampu hemat energi 7 watt bisa seterang lampu pijar 40 watt, sedangkan lampu hemat energi 26 watt seterang lampu pijar 100 watt. Selain itu, lampu hemat energi juga tahan lama karena mampu bertahan lebih dari enam bulan meski pemakaian secara nonstop. Ada orang yang mempersoalkan kandungan merkuri, tetapi masih dalam batas normal. Meski hemat energi, tetapi jangan seenaknya dinyalakan. Nyalakan hanya di waktu malam hari atau keadaan gelap.
2.    Jangan membuka lemari es terlalu lama.
Makin lama pintu terbuka, energi listrik yang terpakai dan terbuang percuma juga kian besar. Sebab mesin pendingin terus bekerja sampai ruangan di kulkas mencapai suhu tertentu. Apabila ingin menaruh atau mengambil sesuatu dari kulkas, lakukanlah dengan cepat. Jangan membiarkan anak Anda bermain dalam posisi pintu kulkas terbuka terlalu lama.
3.    Matikan pendingin ruangan (AC), televisi, radio, komputer, dan peralatan elektronik lainnya bila sudah tidak dipergunakan.
Jangan membiasakan memasang peralatan elektronik dalam posisi stand-by. Biasakan mencabut alat listrik jika tidak digunakan. Biasakan juga untuk mematikan peralatan listrik (misal: televisi) tanpa menggunakan remote control. Komputer, misalnya, jika digunakan hanya empat jam per hari dapat menghemat Rp. 630.000,- per tahun dan dapat mengurangi emisi karbon 83% setahun.
4.    Mencucilah pakaian Anda dengan tangan Anda sendiri.
Di samping menghasilkan cucian lebih bersih, juga menyehatkan dan tidak boros listrik. Lalu, jangan juga menggunakan mesin pengering. Sebab uap mengeluarkan gas yang mengandung karbondioksida. Dalam jangka waktu lama, baju yang dikeringkan bisa mengeluarkan 4 kg gas CO2 ke udara. Jadi gunakan cara alami untuk menjemur pakaian di udara terbuka.
5.    Hindari pemborosan air dengan menggunakan wastafel.
Membuka keran wastafel selama sikat gigi atau mencukur adalah bagian dari pemborosan Kegiatan sikat gigi memang tidak memakan waktu lama, hanya berkisar dua hingga lima menitlah. Tapi, membiarkan keran terbuka selama dua menit sama dengan membuang air sebanyak 33 liter.
6.    Etanol bisa dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar minyak di rumah atau sebagai bahan alternatif minyak tanah atau gas.
Ini berkaitan dengan terus melambungnya harga minyak dunia dan tingkat polusi yang makin parah. Etanol dapat diperoleh dari tanaman yang mengandung alkohol seperti tebu. Selain itu, bahan bakar nabati yang tengah dikembangkan adalah yang berasal dari kelapa sawit, jarak, tebu, jagung, dan ubi jalar. Anda tak perlu khawatir bahan bakar nabati bakal habis, sebab tumbuhan tersebut dapat ditanam kembali.
7.    Kurangi emisi gas buang dari kendaraan bermotor.
Pilihlah bahan bakar yang sesuai dengan kendaraan Anda yang dapat mendukung performa mesin dan mengurangi emisi gas buang. Bila perlu, kurangi penggunaan kendaraan bermotor, misalnya dengan berjalan kaki, naik sepeda atau naik angkutan umum ke tempat tujuan.
8.    Penuhilah pekarangan rumah dengan tanaman.
Tanaman dapat menyegarkan rumah dan pekarangan, juga menghindari cuaca panas dan terik matahari. Anda pun menghirup udara bersih dan mengandung banyak oksigen yang dikeluarkan tumbuh-tumbuhan. Salah satu tanaman yang menyerap CO2 adalah bambu. Selain tumbuh cepat, bambu juga lebih cepat menyerap CO2 dibandingkan beberapa tanaman lainnya. Mari dukung gerakan menanam satu juta pohon.
9.    Lindungi rumah dengan tabir surya.
Misalnya, jendela dipasangi kaca film, sehingga rumah tidak terlalu panas dan tidak perlu menggunakan AC.
10.  Usahakan rumah dilengkapi ventilasi yang cukup.
Ventilasi yang cukup akan memeberikan sirkulasi udara setiap hari. Buka jendela dan pintu lebar-lebar pada pagi hari agar udara pagi yang baik bisa masuk dan menggantikan udara yang kotor.
11.  Jangan membakar sampah di pekarangan rumah.
Asap pembakaran sampah mengeluarkan gas CO2 yang berbahaya bagi tubuh manusia jika terhirup. Pisahkan sampah yang dapat didaur ulang dengan sampah yang tak dapat didaur ulang. Sampah-sampah yang dapat didaur ulang (seperti kertas dan kaleng bekas) dapat digunakan lagi bila diperlukan.
12.  Jangan membawa tas-tas plastik ke rumah.
Daripada membeli air minum dalam kemasan botol plastik, bawalah air dalam termos minum saat bepergian. Mintalah kantong belanja secukupnya kepada penjual, dan gunakan kembali plastik kantongan tersebut saat akan berbelanja kembali. Bahan-bahan yang terbuat dari plastik sulit didaur ulang. Di dunia, dari sekitar 500 milyar tas plastik yang didistribusikan, hanya kurang dari 3% yang didaur ulang. Jika tertanam dibawah tanah akan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai dan bercampur dengan tanah. Sebagai alternatif, bawalah tas-tas yang terbuat dari kertas atau material yang gampang didaur ulang.
13.  Biasakan menggunakan saputangan dibanding tisu.
Untuk menghasilkan sekotak tisu, satu pohon akan mati ditebang. Gunakanlah saputangan yang apabila kotor dapat dicuci kembali.

Mari mencintai lingkungan untuk kehidupan di bumi yang lebih baik.