Senin, 11 April 2011

Mitos tentang Kuliah


MITOS: kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) memberikan jalur karir masa depan yang lebih cerah dibandingkan dengan kuliah di perguruan tinggi swasta (PTS).
Fakta:
Terlepas dari kompetisi yang semakin ketat untuk masuk ke PTN dan juga perubahan model seleksi melalui SNMPTN serta semakin mahalnya tarif pendidikan tinggi yang ditetapkan, banyak orang yang mengambil kuliah di PTS. Di sisi lain, PTS juga kian banyak berkembang di berbagai daerah dengan kualitas tak kalah dibanding PTN. Bahkan ada juga PTS yang mengungguli kualitas PTN.

MITOS: Jurusan sosial tidak punya mata kuliah eksak, bebas dari mata kuliah matematika dan hitung-menghitung lainnya.
Fakta:
Siapa yang bilang jurusan sosial bebas dari pelajaran eksak? Hampir semua jurusan sosial punya mata kuliah statistika, yang digunakan untuk penelitian dan pengolahan data sosial. Ini pelajaran yang mirip matematika. Selain itu, fakultas psikologi punya mata kuliah psikolog faal yang mirip biologi.

MITOS: Perempuan tidak mau dan tidak mampu masuk Fakultas Teknik.
Fakta:
Tidak semua Fakultas Teknik berat untuk perempuan. Buktinya, jurusan teknik arsitektur dan teknik industri banyak diminati oleh perempuan. Bahkan teknik sipil yang berkutat dengan urusan jalan dan jembatan juga sekarang sudah banyak digandrungi oleh kaum perempuan. Jangan langsung berpikiran bahwa fakultas teknik hanya mengacu pada jurusan teknik mesin saja.

MITOS: Lulusan Fakultas  Ilmu Politik hanya bisa bekerja di bidang pemerintahan.
Fakta:
Mungkin ketika mendengar kata fakultas ilmu politik, maka kita akan langsung terpikirkan 'menteri, gubernur, bupati, camat' dan berbagai jabatan politik lainnya. Tapi tidak juga lhoo… Lulusan fakultas ini juga bisa bekerja sebagai peneliti, konsultan, atau bekerja di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Pokoknya semua bidang yang membutuhkan pengetahuan dan kemampuan kita di bidang politik.

MITOS: Lulusan Fakultas Kriminologi bekerja sebagai polisi dan detektif untuk menangani kasus-kasus kriminal.
Fakta :
Di fakultas ini, kita lebih banyak belajar teori-teori sosial yang berhubungan dengan bidang masyarakat dan kejahatan, tentang kecenderungan perilaku seseorang yang menjadi motif dalam melakukan tindak kejahatan. Bisa dibilang lulusan ini bakal banyak kerja di belakang meja. Masih banyak bidang lain yang bisa diurus dalam ilmu ini, antara lain adalah kekerasan terhadap perempuan dan anak, perilaku kekerasan dalam rumah tangga, dll.
MITOS: Mahasiswa jurusan desain grafis harus jago menggambar.
Fakta:
Walaupun tidak mahir menggambar dengan tangan (hand-drawing), kita tetep bisa kok, masuk jurusan desain grafis. Intinya, kita harus punya jiwa seni yang tinggi dan hanya perlu tahu teknik dasar menggambar. Selebihnya, kemampuan menggambar ini bakal diasah terus dengan mata kuliah menggambar ilustrasi. Lagipula, desain grafis dewasa ini telah banyak menggunakan software program-program komputer yang praktis dan efisien.

MITOS: Status akreditasi suatu kampus mewakili prestasi dan reputasi kampus yang bersangkutan.
Fakta:
Status akreditasi hanya diberikan untuk satu program studi, berarti bukan mewakili keseluruhan universitas. Lagi pula, sudah jadi rahasia umum kalau status akreditasi kadang-kadang suka menipu. Ada banyak universitas yang mengiklankan dirinya punya status akreditasi disamakan, padahal ternyata hanya satu program studi dari sekian banyak jurusan yang ditawarkan yang menyandang status itu.

MITOS: Lulusan D3 lebih cepat dapat kerja dibandingkan lulusan S1.
Fakta :
Mahasiswa D3 memang lebih banyak mendapat mata kuliah praktek yang berhubungan dengan keterampilan dan punya kemampuan yang lebih dibanding lulusan S1. Tapi, bukan berarti lulusan D3 PASTI dapat kerja dan SELALU lebih cepat kerja. Semua ini tegantung pada kemampuan individu kok.
 
MITOS: Kuliah Fakultas Ekonomi lebih menguntungkan karena lulusannya cepat dapat kerja dan lapangan kerja tersedia luas.
Fakta :
Mitos ini hampir mirip dengan mitos sebelumnya. Cepat atau lambatnya seseorang memperoleh pekerjaan tergantung pada orangnya. Setiap fakultas dan jurusan sudah punya lapangan pekerjaan tersendiri yang tidak kalah banyaknya dengan Fakultas Ekonomi.


MITOS: Jurusan kuliah yang kamu pilih akan menentukan karirmu.
Fakta:
Bisa jadi setelah lulus kuliah nantinya kamu akan memilih pekerjaan yang benar-benar sesuai dengna jurusan kuliahmu. Namun, pada kenyataannya jurusan kuliah tidak menjadi patokan seseorang akan menempuh karir yang sama. Banyak di antara mereka yang akhirnya memilih pekerjaan di jalur yang sama sekali berbeda dengan jurusan kuliahnya, dan justru sukses di bidang tersebut. Jadi jangan berkecil hati jika kelak kamu mendapat pekerjaan di luar jurusan yang kamu pilih. Selama kamu senang dan sungguh-sungguh menjalaninya, kesuksesan bisa kamu raih.

MITOS: Memilih jurusan kuliah harus dilakukan pada semester pertama
Fakta:
Hal ini berlaku jika kamu memilih universitas yang khusus yang telah secara spesifik menjuruskan mahasiswanya di awal tahun ajaran, seperti jurusan sekretaris dan sebagainya. Di universitas umum, penjurusan baru akan dilakukan di tahun-tahun belakangan kuliah. Sebagai contoh saat seseorang masuk ke fakultas seni rupa dan desain, mereka baru akan melakukan penjurusan di semester-semester akhir kuliah, dimana mereka memutuskan apakah masuk jurusan Desain komunikasi visual (DKV) atau masuk jurusan seni murni. Hal ini juga ditentukan oleh prestasinya selama kuliah.

MITOS: Jika di awal masuk kuliah kamu memilih sudah menetapkan jurusan, maka kamu tidak bisa merubahnya
Fakta:
Universitas .mengizinkan setiap mahasiswanya untuk pindah jurusan sewaktu-waktu dengan beberapa syarat akademis yang harus dipenuhi tentunya. Jadi jika di kemudian hari kamu memutuskan untuk pindah jurusan silahkan saja, asalkan keputusan tersebut tidak terlalu sering kamu lakukan, karena terlalu sering pindah jurusan kuliah hanya akan membuat kamu lebih lama lulus kuliah.

MITOS: Setiap mahasiswa hanya boleh memilih satu jurusan kuliah.
Fakta:
Beberapa universitas kini telah menyediakan program double major bagi para mahasiswanya. Dengan memilih kuliah double major, kemungkinan kamu bisa meraih dua gelar sekaligus saat lulus nantinya. Asal kamu ingat, semua hal tersebut harus dijalani dengan niat dan kemampuan yang cukup, jangan sampai hanya karena mengejar gelar ganda kamu kewalahan mengikuti kuliah, yang pada akhirnya malah membuat kamu stres dan membuat kedua kuliahmu justru berantakan.